MP3 Clips

Wednesday, November 3, 2010

Jaringan Mobile Wireless saat ini telah berhasil menghubungkan 5 Milyar Pengguna di Dunia dari 6 Milyar Manusia. Tinggal 1-Milyar lagi manusia yang harus dihubungkan dengan Jaringan Mobile Wireless, dimana mereka umumnya adalah masyarakat dengan penghasilan yang minimal, atau dibawah garis kemiskinan yang menurut PBB nilainya adalah US$2,50 per hari (Rp 23.000 per hari) untuk sekadar cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok makan dan minum.

Bagaimana cara atau strategi-nya untuk menambah jumlah pengguna Telpon Seluler bagi mereka-mereka yang penghasilannya sangat minim ini? Strategi-nya sudah tercantum dalam judul artikel ini, yaitu Meaningful SMS, Meaningful Internet dan Meaningful Broadband. Ini sangat jelas, sebab kalau yang dipakai bukan strategi ini, maka tiap penambahan jumlah pengguna Telpon Seluler dari kalangan miskin ini malah akan makin menambah kemiskinan mereka, mereka akan semakin kurus, sebab uang yang seharusnya mereka pakai untuk membeli kebutuhan pokok makan dan minum mereka dikurangi untuk beli pulsa Telpon Seluler.

Yang paling aman adalah dengan tidak menawarkan Layanan Telpon Seluler bagi Rakyat Miskin ini. Tetapi dampaknya adalah para Operator Telpon Seluler ini akan makin berkurang Revenue mereka, perusahaan-perusahaan itu akan makin mundur karena berkurang penghasilannya, dan akhirnya akan merugi atau bangkrut.

Strategi yang dilakukan oleh mayoritas Operator Seluler Indonesia adalah dengan memberikan imin-iming hadiah atau keuntungan kepada para pelanggan/calon pelanggan, agar mereka terus menggunakan Telpon Seluler mereka, misalnya gratis setelah 3-menit, dapat hadiah pulsa, SMS, dll, yang ujung-ujungnya para pelanggan itu terus saja membeli pulsa isi ulang dan menggunakan perangkat Telpon Seluler-nya untuk berkomunikasi dengan siapa saja, tanpa tujuan dan manfat yang kelas. Untuk yang memakai perangkat HP yang lebih canggih (Smartphone) maka mereka terus saja chatting di YM, BBM, Fecebook dan Twitter, tentang apa saja yang kira-kira akan mendapat tanggapan dari kawan-kawannya, dan memperoleh pujian (narsis).

Ini adalah sebuah strategi yang keliru, dimana strategi yang lebih tepat adalah dengan Meaningful SMS, Meaningful Internet dan Meaningful Broadband, dalam arti kata, mereka-mereka yang menggunakan SMS, Internet dan Broadband akan mendapatkan manfaat, keuntungan atau penghasilan finansial, sehingga pada akhirnya mereka bukannya tambah miskin, tetapi akan bertambah kaya, meningkatkan taraf hidup mereka.

Ini adalah hipotesa atau data empiris yang sudah banyak kita ketahui berdasarkan pengukuran di berbagai negara di dunia, yaitu pertumbuhan penetrasi jaringan Internet sebesar 10% per tahun akan menghasilkan pertumbuhan GDP kumulatif sebesar 2,6% per tahun berurutan sampai 5-tahun kedepan. Hipotesa lainnya, pertumbuhan Broadband sebesar 10% akan menghasilkan pertumbuhan GDP sebesar 1%.

Strategi yang tepat adalah strategi "meaningful" tersebut diatas, bukan asal-asalan untuk mencapai target Revenue Operator tanpa mempedulikan nasib kehidupan para pelanggan Seluler itu.

Berikut ini adalah contoh-contoh Strategi Meaningful SMS, Internet dan Broadband yang telah sukses diterapkan di beberapa negara berkembang sbb:

  1. Dengan menggunakan teknologi pemograman BREW (Binary Runtime Environment for Wireless), India mengembangkan aplikasi Iklan Real Time via Ponsel yang dinamakan vBay, dimana para petani India dapat mengetahui harga komoditas pertanian di pasar, serta dapat menawarkan harga jual mereka kepada para pedagang atau pembeli langsung, tanpa perantara yang biasanya mengambil keuntungan terlalu besar. Dengan vBay dapat pula para pelanggan Ponsel untuk mencari lowongan kerja di India dan Negara-negara maju. Layanan ini tidak memerlukan jaringan canggih, cukup 2G atau 2.5G.
  2. Kerjasama antar Bakrie Telecom, Grameen Foundation dan PT RUMA di Indonesia, maka para entrepreneur Usaha Mikro (umumnya ibu-ibu rumahtangga) dapat memulai usaha waralaba Isi Ulang Pulsa, yang kemudian berkembang menjadi bisnis pencarian lowongan kerja, dan bisnis-bisnis lainnya hanya dengan menggunakan jaringan Seluler dan SMS, atau aplikasi yang lebih canggih menggunakan Software Java, dll.
  3. Di Srilanka, jaringan 3G HSDPA dimanfaatkan untuk menghubungkan bisnis Usaha Mikro dengan bisnis Dunia melalui Internet, untuk penjualan hasil bumi atau produk2 kerajinan asal Srilanka. Program ini dinamakan Easy Seva (Pinjaman mudah).
  4. Melaui jaringan KIVA (www.kiva.org), organisasi ini menawarkan kredit pinjaman dengan bunga lunak sejumlah maksimal US$ 250,- melalui mitra-mitra mereka di tiap negara berkembang, seperti di Indonesia, ada mitra Indonesia yang di Bali. Pendaftaran cukup melalui Internet, dan menggunakan pembayaran lewat Pay Pal dan Kartu Kredit.
Kesimpulannya, perluasan jaringan Nobile Wireless bagi masyarakat miskin hendaknya dilakukan bukan untuk menyedot uang rakyat miskin itu, tetapi hendaknya malah untuk memberdayakan mereka agar dapat meningkatkan pendapatan mereka lebih besar dari pada sebelum mereka menjadi pelangan jaringan Mobile Wireless.

Jadi disarankan agar para Operator Seluler Indonesia mencari innovasi-innovasi baru dengan bermitra dengan para mitra kerja yang sesuai untuk mengembangkan layanan baru yang dibundel untuk memberdayakan masyarakat miskin yang menjadi taget penambahan pelanggan mereka. Ini adalah kunci dari keberhasilan hipotesa-hipotesa yang tersebut diatas, bahwa pertumbuhan penetrasi Internet/Jaringan Mobile Wireless akan meningkatkan pertumbugan GDP Nasional Indonesia.

Silahkan ditanggapi.

0 comments:

Post a Comment