MP3 Clips

Friday, November 5, 2010


Sebuah studi oleh Konsultan OVUM menunjukkan bahwa di 7-negara yang di-survey, yaitu India, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan menunjukkan bahwa secara rata-rata bila diperhitungkan "Best Value for Money", maka layanan WiMAX masih menunjukkan keunggulannya untuk layanan data per 100 MB pada tingkat "enty-level" bila diperbandingkan layanan yang sama oleh 3.xG HSPA dan oleh layanan DSL (kalau di Indonesia adalah ADSL Speedy TELKOM).

Hasil survey ini dapat dilihat pada Tabel diatas ini.

OVUM memberikan catatan bahwa di banyak negara berkembang, tarif 3.xG HSPA maupun DSL dipasang sangat tinggi oleh para operator (incumbent) karena mereka umumnya masih memiliki hak monopoli, sehingga mereka dapat menetapkan keutungan setinggi mungkin.

Akibatnya penetrasi Broadband akan berjalan sangat lambat, sebab tarif-nya jauh diatas daya beli rakyat yang GDP-nya cukup rendah. Sebagai perbandingan, di negara-negara maju, tarif Broadband hanya berkisar sekitar 1-2% dari gaji bulanan warga biasa, sedangkan di beberapa negara berkembang, tarif Broadband mencapai lebih dari 100% gaji bulanan rakyat biasa di negeri itu. Itulah sebabnya "Digital Gap" di negara-negara berkembang makin bertambah besar saja.

Bagaimanakah perbandingan itu bagi Indonesia. Bila kita anggap WiMAX yang akhirnya dipakai Indonesia adalah WiMAX 16e seperti halnya di Malaysia dan negara-negara lain, maka harga modem USB dongle-nya adalah sekitar US$50 pada awalnya, dan akan turun ke US$30 setelah makin banyak pelanggannya. Harga ini masih sebanding dengan harga modem USB dongle HSPA Indosat M2 maupun TELKOMSEL.

Dari pengalaman di Operator WiMAX 16e P1 Malaysia, quota penggunaan data mencapai rata-rata 10GB per bulan. Oleh karena itu sebagai pembanding tarif HSPA di Indonesia dipakai tarif tertinggi IM2 sebesar Rp 900.000 per bulan seperti pada Tabel dibawah ini:







Sedangkan tarif pembanding layanan ADSL dipakai Tarif Layanan Executive Speedy TELKOM sebesar Rp 995.000 per bulan sebagaimana terlampir dibawah ini:











Keunggulan lain yang mungkin bisa diperoleh dari layanan WiMAX 16e di Indonesia dibandingkan dengan layanan HSPA maupun ADSL Speedy adalah karena sifatnya yang "best effort" maksimum 3,6 Mbps bagi HSPA dan 3 Mbps bagi Speedy, yang pada kenyataannya sering jauh dibawah angka-angka itu. Kanal WiMAX adalah dedicated untuk data, bukan bergabung dengan layanan Voice, sehingga ada kemungkinan lebih baik mutu layanannya.

Silahkan ditanggapi.

0 comments:

Post a Comment