MP3 Clips

Monday, October 25, 2010

Sebuah proyek antara Intel dan Korea Telecom bertujuan untuk mengubah Korea Selatan menjadi negara pertama dengan WiMax cakupan nasional.
Kedua perusahaan hari ini mengumumkan perluasan upaya mereka untuk menggelar layanan berbasis WiMax Internet berkecepatan tinggi di Korea Selatan.
Saat ini tersedia di Seoul, Inchon, dan Suwon, pelayanan diperluas akan mencapai lima kota baru pada berikutnya - Busan, Daegu, Gwangju, Daejeon, dan Ulsan - dan juga mencakup expressway dari Gyeongbu, Jungbu, Honam, dan Yeongdong.

Layanan yang diperluas ini, dijuluki sebagai "wonderland mobile" oleh Korea Telecom, akan menawarkan
jaringan "3W", dinamakan demikian karena akan terdiri dari WCDMA (wideband divisi kode akses multiple), komunikasi selular 3G, LAN nirkabel, dan Wibro (broadband nirkabel) Internet berkecepatan tinggi.

Wibro adalah
WiMax Korea Selatan yang beroperasi di pada frekuensi yang berbeda dari WiMax standar. Tapi Korea Telecom mengatakan akan mengubah jaringan Wibro untuk beroperasi menggunakan kanalisasi 10MHz yang digunakan oleh Standar WiMax 16e. Upaya tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan dengan menawarkan kompatibilitas yang lebih besar dengan jaringan WiMax di seluruh dunia.

Sebagai hasil dari inisiatif baru ini, Korea Telecom mengatakan mereka mengharapkan bahwa mulai Maret 2011, mereka akan menjadi operator pertama di dunia yang menawarkan layanan WiMax nasional, yang meliputi 82 kota di Korea, atau 85 persen dari total penduduk.

"Kami akan bekerja sama dengan Intel dalam setiap cara untuk mempromosikan internet nirkabel," kata Korea Telecom CEO Lee Suk-chae dalam sebuah pernyataan. "Sama seperti jaringan transportasi mulus bebas hambatan seperti, kereta api, dan penerbangan, KT akan mengembangkan jaringan 3W dengan Wibro, Wi-Fi, dan teknologi WCDMA melengkapi satu sama lain untuk membuat Korea wonderland mobile
terbaik di dunia."

Sebagai bagian dari upaya itu, notebook Intel-powered baru dan Netbook dengan built-in WiMAX akan mulai dijual di toko-toko. Built-in WiMAX diperoleh menggunakan
adaptor jaringan Advanced-N Intel Centrino WiMax 6250, dan menghilangkan kebutuhan akan modem USB atau router nirkabel kecil. Mulai besok, konsumen Korea dapat membeli komputer portabel baru dari Samsung, LG, dan Acer.

Akhirnya, Intel Capital, akan memompa investasi sebesar $ 20.000.000 ke perusahaan Wibro Infra, sebuah perusahaan patungan antara Korea Telecom, Samsung, dan KBIC, sebuah perusahaan ekuitas Korea. Investasi Itu akan membantu mempercepat penyebaran infrastruktur wireless broadband Korea Telecom dan memperkuat upaya Intel WiMax di Asia Pasifik untuk menjadikan Korea Selatan sebagai daerah pertumbuhan broadband nirkabel tercepat di dunia.

Korea Selatan telah dipuji di masa lalu untuk kecepatannya dalam membangun jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi melalui kombinasi inisiatif pemerintah dan persaingan broadband.

Chipset 4G Wimax besutan Intel telah digandeng oleh 6 perusahaan komputer, seperti Acer, Asus, Dell, MSI, Lenovo, dan Toshiba untuk laptop dan netbook. Laptop dan netbook 4G dengan Wimax embedded chip Intel tersebut, diluncurkan secara bundling bersama operator Wimax Packet One Networks (P1) di Hotel Sunway, Malaysia. "Malaysia adalah negara pertama di Asia yang beruntung bisa mendapatkan laptop dan netbook 4G Wimax," ujar Intel South East Asia Director, Debjani Ghosh.

Menurut Ghosh, dengan tersedianya laptop dan netbook 4G Wimax ini maka akan membantu Malaysia untuk mencapai target 50 persen pengguna broadband. Sejak tahun 2008, P1 telah memiliki 170 ribu pelanggan Wimax, namun diharapkan bisa menggaet pelanggan baru dengan menawarkan kemudahan untuk mengakses Wimax melalui laptop atau netbook.

Michael Lai, CEO P1 mengatakan, pembeli laptop dan netbook 4G akan mendapat gratis akses Wimax dari P1 selama enam bulan I. Laptop dan Netbook 4G Wimax hadir dengan pilihan prosesor Intel Core, Intel Atom, dan dual-mode Intel Centrino Advanced-N, yang disertai (embedded) chipset Kilmer Peak serta solusi Wimax 6250.

"Dengan chipset ini, memungkinkan pengguna laptop dan netbook 4G bisa memiliki opsi untuk terkoneksi melalui WiFi ataupun Wimax," ungkap Managing Director Asia-Japan WiMAX Intel Corporation, Garth Collier Cancun.[bshp]

Mungkin Chipset 4G yang dipasang di Laptop-laptop yang dijual di Malaysia untuk dapat menikmati layanan WiMAX 16e Operator Packet One (P1) adalah buatan pabrik Xirca di Bandung, Indonesia, sebab setahu saya sudah ada kontrak penjualan Chipset WiMax 16e itu ke Malaysia, karena di Indonesia belum ada yang membutuhkannya.

Wah, nikmat sekali ya Rakyat Malaysia, yang mulai sekarang sudah dapat ber-Internet-Ria pakai WiMAX 16e di Laptop-laptop mereka. Ini bakal makin membuat iri Pak Dr. Budirahadjo, Dosen ITB yang sudah sangat merindukan High Speed Internet di Indonesia dengan membayar biaya bulanan Rp 700.000 tetapi masih juga mendapatkan layanan 3G yang lelet..

Sayang seribu kali sayang, beliau masih harus menunggu entah beberapa tahun lagi, sebab yang akan ada di Indonesia adalah WiMAX 16d yang tidak bisa pakai modem berbentuk dongle atau dipasang di motherboard Laptop...

Saturday, October 23, 2010

Kesimpulan dari ratusan diskusi di ABI Research, sebuah perusahaan Market Research Intelligence​ di AS akhirnya menyimpulkan bahwa WiMAX 16e dan LTE merupakah Teknologi 4G, dan ITU sudah menetapkan 4G itu sebagai Standar untuk International Mobile Telecommunications 2000 Advanced (IMT-2000 Advanced). Sedangkan 3G termasuk IMT-2000. Penyebutan 1G, 2G, 3G dan 4G sebenarnya adalah istilah yang dipakai dalam kerangka pemasaran kelompok produk-produk teknologi untuk layanan jasa Mobile Wireless, namun istilah-istilah itu juga didasarkan atas jenis-jenis Antarmuka Udara (Air Interface) untuk menghubungkan HP dengan pemancar BTS sebagai berikut:

  • 1G - memakai interface Analog, Frequency Division
  • 2G - memakai interface Digital, Frequency Division dan Time Division (TDMA)
  • 3G - memakai interface Frequency Division dan Code Division (CDMA)
  • 4G - memakai interface Orthogonal Frequency Division (OFDM/OFDMA)
AMPS (Advanced Mobile Phone Service) adalah teknologi mobile telephon generasi pertama (1G) yang masih menggunakan system analog FDMA (Freqwency Division Multiple Access). AMPS beroperasi pada frekwensi 800 MHz, 821 – 849 MHz untuk base station receiving dan 869 – 894 MHZ untuk base station transmitting. Karena memakai interface analog, maka kapasitasnya sangat terbatas. Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 1981.

Generasi 1G lainnya adalah The Nordic Mobile Telephone (NMT) system dikembangkan oleh the telecommunications administrations of Sweden, Norwegia , Finlandia, dan Denmark untuk menciptakan compatible mobile telephone system di negara Nordic. Yang pertama adalah NMT 450 cellular system tersedia di tahun 1981.

Kedua sistem 1G tersebut diatas dipakai di Indonesia sejak akhir tahun 1980-an.

Untuk sistem 2G, GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar.

GSM beroperasi pada pita frekwensi 1800 MHZ. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Untuk generasi 2G ini juga dikembangkan sistem seluler CDMA dengan spesifikasi Interim Standard-95 (IS-95), dimana produknya yang terkenal di AS bernama cdmaONE.

Standar 2G CDMA tersebut diatas kemudian berkembang ke 3G yang di Indonesia dikenal dikenal dengan nama CDMA 2000 1X (1-carrier). Roadmap produk CDMA ini di 3G adalah CDMA 2000 1X EVDO Release 0 dan Rev A. Kemudian standar ini berkembang ke Generasi 4G, yaitu CDMA 2000 1X EVDO Rev B dan EVDO Multicarrier, dan akhirnya ke DO Advanced atau 1X Advanced, yang kompatibel dengan LTE Advanced, dimana kecepatan transmisinya makin tinggi, sedangkan latency-nya (delay-time) makin mengecil untuk menghasilkan kapasitas jumlah pelanggan yang makin besar.

Roadmap untuk generasi 2G GSM adalah GPRS (2.5G), EDGE (3G), HSDPA (3.5G), HSPA+ (3.9G) dan akhirnya ke LTE (4G).

Untuk kelompok produk WiMAX 16e yang sudah termasuk kedalam Generasi 4G, Roadmapnya adalah WiMAX 16m (=WiMAX 2) dan kemudian ke LTE Advanced.

Untuk produk WiMAX 16d yang awalnya dikembangkan oleh WiMAX Forum, telah diputuskan bahwa produk ini dihentikan pengembangannya sampai disini saja pada tahun 2005, dan digantikan oleh WiMAX 16e yang tidak backward compatible dengan WiMAX 16d. Ini artinya WiMAX 16d sudah tidak punya Roadmap masa depan.

Roadmap Teknologi dan Layanan sebuah produk adalah sangat penting dalam bisnis telekomunikasi seluler masa kini, sebab dengan adanya Roadmap ini para pelangan djiamin oleh Operator/Vendor bahwa HP atau produk yang telah dibeli masih akan dapat dipakai untuk jangka panjang, walaupun Operator berpindah ke Generasi berikutnya. Contoh nyata adalah produk2 Generasi 2G tersebut diatas masih tetap dapat dioperasikan, walapun Operator sudah meningkatkan teknologinya ke 3G dan nantinya ke 4G (LTE).


Adalah sebuah keanehan bilamana suatu negara menetapkan pengembangan sebuah Industri jangka panjang, tanpa menetapkan Roadmap Teknologi dan Layannya, dan tanpa ada Business Plan yang Comprehensive yang menjabarkan analisis pilihan teknologi, finansial dan bisnis masa depannya.

Kita perlu belajar dari pengalaman negara maju Korea yang mengembangkan industri WiMAX WiBro DN-nya, yang awalnya berbeda dengan standar internasional, namun akhirnya terpaksa menyesuaikannya dengan standar Internasional WiMAX Forum WiMAX 16e, agar memiliki Roadmap yang sudah baku untuk dapat menjual produknya di pasar LN.

Jadi kalau Indonesia mau mengembangkan Industri DN WiMAX, maka yang paling tepat adalah memulainya dengan produk WiMAX 16e, bukan 16d.

Ada yang mengatakan bahwa kita kembangkan LTE saja. Ini langkah keliru, karena LTE itu adalah produk Proprietary, sudah di-paten-kan, jadi harus beli lesensinya. Sedangkan WiMAX bukan produk proprietary, jadi lebih fisibel untuk industri DN, karena tidak harus bayar lisensi dan royalty.

Lagipula sudah ada manufaktur Chipset WiMAX 16e yang di-disain vendor nasional, yaitu XIRCA di Bandung, dan yang telah meng-export produk itu ke mancanegara.

Semoga informasi ini menjadi masukan buat para Pengambil Kebijakan Industri DN Indonesia, dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai.

------------------------ REFERENSI ----------------------

What is 4G?

This is a question that I have discussed with perhaps hundreds (literally) of people throughout the mobile wireless industry over the last 5 years or so. ABI Research considers today's WiMAX (802.16e) and LTE technologies to be 4G. Some people in the industry agree with us on this, and others disagree. Now that the ITU has officially accepted 802.16m and LTE-Advanced as IMT-Advanced technologies, this issue has come up again. What makes it more confusing is that where the ITU mostly referred to IMT-2000 and IMT-Advanced in the past, they are including "3G" and "4G" with these groupings, respectively. WiMAX and LTE, in ABI Research's opinion, are still 4G technologies. Here is why:

Designation of technology generations (1G through 4G) are used to describe different types of air interfaces. They are grouped like this:

  • 1G - analog, frequency division
  • 2G - shift to digital, frequency + time division [TDMA]
  • 3G - frequency + code division [CDMA]
  • 4G - orthogonal frequency division [OFDMA] (and offshoots of OFDMA)
It has been argued that some of the criteria to meet IMT-2000 or IMT-Advanced are arbitrary, such as the data rate - why 100 Mbps and not 107 Mbps or 39 Mbps? It's just a number - a number that is necessary to set a threshhold to meet a goal, but it does not change what the technology fundamentally is.

Within 2G, technologies in a family are compatible. The latest iterations of EDGE can fall back to older iterations of EDGE, back to GPRS, and even back to GSM. Within 3G, it is the same. The most complex version of HSPA+ can fall back to a very simple and slower version of HSPA+, back to HSPA, back to HSDPA, and even back to WCDMA. EV-DO Rev B can fall back to Rev A and back to Rev 0. (It can even fall back to CDMA 2000 1x, because it is based on CDMA.)
All 2G air interfaces are based off of a form of TDMA. All 3G air interfaces are based on a form of CDMA. WiMAX and LTE are not based on CDMA, but rather OFDMA.

Of course, WiMAX and LTE do not meet IMT-Advanced specifications. WiMAX 2 (802.16m) and LTE-Advanced, however, do meet IMT-Advanced specifications. 802.16m can fall back to 802.16e, and LTE-Advanced can fall back to LTE. So if the IMT-Advanced-compliant versions are 4G, then today's WiMAX and LTE technologies surely must be 4G technologies as well, because they are forward and backwards compatible. A 4G technology cannot fall back to a 3G technology - that is impossible.

As a background, it was the WiMAX Forum who lobbied hard to get WiMAX (802.16e) accepted as an IMT-2000 technology. It is not because the WiMAX Forum thought it was also a 3G technology. It has to do with a different reason - spectrum. The WiMAX Forum wanted the possibility and potential of WiMAX to have access to IMT-2000-designated spectrum. The 3GPP pushed for LTE to be accepted as an IMT-2000 technology as well.

Some people will say that dual-carrier HSPA+ with 64 QAM with MIMO can go faster than today's initial WiMAX technologies. Yes, they can. But it is not just about speed, but about the combination of speed, latency, capacity, and cost/MB. There is where WiMAX and LTE are different. More importantly, it is more about the fundamental radio technology being used.

Some people describe 1G through 4G as marketing terms. They are certainly used as marketing terms because they are easier to grasp than "IMT-2000" or "IEEE 802.16e." But they are more than just marketing terms, because engineers and product managers use "3G" and "4G" as well, since they are shorter to say and align very well with the fundamental technologies behind them.

WiMAX and LTE are based on OFDMA and are something completely different from the 3G technologies on the market. They have room for improvement in their current form, but as their IMT-Advanced versions develop and come to market, today's 4G technologies will not be left stranded because they will be compatible with the coming IMT-Advanced-compliant 4G technologies.

;;