MP3 Clips

Friday, January 8, 2010

Setelah membaca referensi2 terlampir tentang telah diluncurkannya jaringan LTE di Swedia lebih awal dari jadwal sebelumnya tahun 2013-2014, maka kita makin yakin bahwa mengembangkan teknologi WiMAX Standar 802.16d adalah sebuah kekeliruan pilihan, sebab teknologi ini tidak FORWARD compatible dengan teknologi lanjutannya, yaitu Standar 802.16e dan 802.16m, karena memakai teknologi yang sudah ketinggalan kereta.

Sedangkan teknologi WiMAX Standar 802.16e memang sudah dirancang untuk bisa FORWARD compatible dengan Standar 802.16m, sebab didukung pengembangannya oleh banyak negara dan vendor WiMAX yang tergabung dalam organisasi WiMAX Forum yang baru saja pada Desember 2009 y.l. menyelenggarakan pertemuan di Jakarta.

Suatu hal penting lagi yang perlu kita ingat adalah arti singkatan WiMAX = Worldwide Interoperability for Microwave Access. Ini berarti bahwa kalau kita bertahan pada teknologi WiMAX Standar 802.16d, maka kita akan ter-isolasi, tidak dapat menikmati "Economics of Scale" Global. Kesimpulannya, WiMAX 16d sudah tidak patut menyandang nama WiMAX. Silahkan lihat contohnya, bagaimana akhirnya Standar WiBro dari Korea (Wireless Broadband) mengikuti Standar WiMAX IEEE 802.16e, dan bukan 16d, agar bisa interoperable secara Global.

Permasalahan utama yang dibahas dalam makalah yang dipakai sebagai referensi, yang untuk mudahnya telah kami sajikan kembali di URL:

http://wirelesstekno.blogspot.com

adalah masalah penyediaan perangkat Terminal untuk jaringan dengan kecepatan transmisi yang mencapai 100 Mbps, apakah sudah tersedia handset dan modemnya, dan untuk aplikasi apa saja yang memerlukan kecepatan transmisi secepat itu? Apakah sudah ada budaya atau kebiasaan para pelanggan yang memerlukan kecepatan setinggi itu, dalam kondisi mobile atau kecpatan kendaraan sampai 100 km/jam?

Sebenarnya perangkat iPhone 3GS dan nantinya handphone Google Android versi 2.0 (NexusOne) akan memerlukan kecepatan transmisi yang disediakan oleh LTE ataupun WiMAX 16e dan 16m, untuk dipakai saat kita berada dalam kendaraan yang sedang meluncur cepat. Jadi pertanyaanya, sudahkan pada perangkat2 tersebut disediakan modem untuk kecepatan transmisi sampai 100 Mbps? Esensinya, jaringan sudah tersedia, tetapi apakah perangkat dan aplikasinya sudah ada? Dan apakah para pengguna memang sudah membutuhkannya? Kalau hanya untuk email, chatting, messaging, FB, Twitter, dll, maka pelanggan belum memerlukan kecepatan transmisi setinggi itu.

Kalau dilihat dari jumlah pelanggan GSM global yang sudah mencapai 4 milyar pelanggan, dibandingkan dengan WiMAx yang jumlahnya baru beberapa puluh juta, maka LTE sebagai kelanjutan teknologi GSM dan CDMA lebih memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan WiMAX. Namun ini tidak berarti kita harus menghentikan pengembangan WiMAX 16e dan 16m, sebab memang ada pebedaan niche markets antara LTE dan WiMAX. Lagipula, bila jumlah pelanggan WiMAX sudah mencapai massa kritis (critical mass), dengan harga terminal dan jaringan yg jauh lebih murah dari GSM/LTE, bisa2 ia akan menyalip LTE.

Kesimpulannya, Indonesia harus segera menetapkan Standar WiMAX Standar 802.16e untuk BWA di Indonesia, sebab sudah ada 8 Vendor lokal yang memberikan komitmen untuk mengembangkannya (versus 3 untuk Standar 16d).

Silahkan kawan2 memberikan tanggapan atau saran2 positif demi kemajuan bangsa dan negara.

0 comments:

Post a Comment